Kelurahan rurukan berada di kecamatan Tomohon Timur kota Tomohon. Masyarakat lebih populer menyebut Kelurahan rurukan dengan sebutan negeri Rurukan. Sesuai dengan sejarah berdirinya pada tanggal 30 April 1848, usia Rurukan saat ini adalah 175 tahun. Letak geografis Rurukan di daerah pegunungan pada ketinggian sekitar 1000 meter diatas permukaan air laut, dan diapit oleh dua gunung yakni gunung Mahawu dan gunung Masarang. Disamping itu juga berada di antara dua kota yakni kota Tomohon dan Tondano. Nama Rurukan diambil dari nama sungai yang mengaliri perkampungan penduduk. Arti Rurukan sendiri dalam bahasa tombulu Ruru Khan yang artinya mata tombak yang sangat ampuh Negeri Rurukan pada saat ini berkembang sehingga pada tahun 1984 dimekarkan menjadi dua Kelurahan yakni disebelah timur adalah Kelurahan satu dan disebelah barat adalah Kelurahan Rurukan. Masyarakat Negri Rurukan sangat populer menyanyikan dua buah lagu yang mencirikan keadaan geografis Negeri Rurukan yang pertama biasa masyarakat menyebut sebagai Mars Negeri Rurukan dan yang kedua adalah lagu Hymne Negeri Rurukan. Rurukan ditetapkan sebagai Kampung budaya sesuai dengan surat keputusan pemerintah kota Tomohon tahun 2019 dicanangkan oleh Walikota Tomohon pada perayaan HUT Negeri Rurukan pada tanggal 30 april 2019. Masyarakat rurukan dalam kesehariannya masih menggunakan bahasa Tombulu dan tetap memelihara budaya antara lain nyanyian Ma’zani, Maengket, Kolintang, Musik Bambu, Musik Karembangan, Katrili, Donci Tua, Tarian kreasi baru dan budaya-budaya lainnya. Untuk menjaga memelihara dan melestarikan budaya yang ada maka setiap tahun diselenggarakan event budaya berupa Pagelaran Seni dan lomba budaya yang diikuti oleh seluruh masyarakat dari kalangan orang tua sampai anak-anak dan yang luar biasa adalah peran serta masyarakat Rurukan yang sangat antusias dalam menopang pelestarian budaya yang ada.
Home Sejarah Rurukan